Jadi Rujukan, RSUP Dr Kariadi Semarang Beberkan Cara Penanganan Pasien Corona

By Abdi Satria


nusakini.com-Semarang-Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan pasien corona. Usai pernyataan Presiden RI Joko Widodo mengenai adanya dua orang warga negara Indonesia yang positif virus corona (Covid-19), kewaspadaan terus ditingkatkan. 

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUP Dr Kariadi Semarang dr Baskoro SpRad(K) mengatakan, sebenarnya sebelum ada pernyataan dari Presiden Jokowi, pihaknya sudah waspada penuh terhadap penularan virus itu.

“Di antaranya kami telah menyiapkan tim PINERE, yakni Penyakit Infeksi New Emerging dan Re-Emerging. Tim itu menangani pasien yang dicurigai tertular virus corona,” kata Baskoro, saat ditemui di RSUP Dr Kariad Semarang, Senin (2/3).

Dia memastikan tim itu saat ini terus siaga dan siap menangani bila ada pasien yang kena virus berasal dari Wuhan Tiongkok itu. Selain itu pihaknya menyiapkan18 ruang isolasi, baik di IGD, maupun perawatan inap. Sehingga, jika ada pasien yang diduga terindikasi virus corona, pihaknya langsung melakukan assessment.

Baskoro membeberkan, begitu pasien yang diduga terindikasi suspect diturunkan dari mobil, petugas akan memasukkan ke ruang isolasi di IGD. Kemudian, pasien akan mendapatkan fasilitas rontgen, pemeriksaan laboratorium, darah, dan swap tenggorokan di ruang isolasi.

Petugas yang menangani pun dilengkapi fasilitas pelindung diri lengkap. Petugas akan memindahkan pasien ke ruang rawat inap isolasi, dengan prosedur yang sudah sesuai standar. Bila sampai ada pasien yang meninggal dunia karena virus corona, terang dia, maka perlakuannya sama seperti pasien yang meninggal dunia kemarin yang diduga karena Covid-19.

Perlakuannya, imbuh Baskoro, standar seperti pasien yang terkena infeksi emerging. Mulai dari pasien meninggal di ruangan, kita bersihkan di rumah sakit, dan membungkusnya dengan material yang kedap air, supaya bila ada cairan dari tubuh pasien tidak menetes keluar. Kemudian jenasah dimasukkan ke peti.

“Itu semua dilakukan di rumah sakit. Kita berpesan ke keluarga pasien jika peti jenasah tidak boleh dibuka, dan maksimal empat jam sudah harus dikuburkan setelah pulang dari rumah sakit. Harapannya supaya keluarga, dan lainnya bisa terlindungi, apabila pasien memang terkena Covid-19,” imbuh dia.

Baskoro juga meminta masyarakat agar tetap tenang, tidak panik, menjaga kesehatan dengan makanan yang sehat, olahraga teratur, bergizi. Segera periksa bila terkena flu atau demam, sakit tenggorokan, terutama jika ada riwayat berhubungan dengan orang yang dicurigai virus corona.

“Cuci tangan, jangan terlalu banyak berinteraksi, jaga etika batuk,” pungkasnya.(p/ab)